Translate

Sabtu, 22 Oktober 2011

" ISTANAKU "



aku sering memandangi rumahku berlama-lama, 
kadang dari dekat,
kadang dari kejauhan,
bukan untuk menganggumi keindahannya,
karena rumahku biasa saja,
berantakan pula...

Senin, 22 Agustus 2011

"UNTUK KAKANDA TERCINTA"



in memoriam kakanda Panji Susila,
lahir di Karawang, 1 Juni 1967
wafat di Karawang, 8 Agustus 2011,
jam 09.15 WIB
====================
kakanda tercinta,
kini engkau telah tinggalkan kami,
memenuhi panggilan Illahi,
sunyi kami rasakan tanpa kehadiranmu lagi,
rasa rindu akanmu masih tersimpan di hati,
takkan pernah hilang...

Minggu, 07 Agustus 2011

SANG SEPI




 aku yang sunyi di keramaian,
 aku yang bisa ramai dalam kesunyian

  sajakku hilang...
  ketika kata-kata tak bertutur
  tergerus syair-syair ngelantur
  pada tabir yang mulai luntur

YANG MENANGIS


yang menangis...
sumpah serapah terucap,
caci maki terlontar,

tapi...,
tangis adalah tangis,
tak pedulikan sumpah serapah,
tak hiraukan caci maki,

hanya derai air mata yang terlihat,
hanya sedu sedan yang terdengar...

yang menangis...
kapankah berhenti...?

MAAFKAN AKU


Ku tulis untaian kata ini dengan derai air mata. 
Banyak cerita yang semestinya kita ungkap, 
namun tak pernah kita ungkapkan. 

MENATAP CAKRAWALA RESAH



ketika langit bermuram,
seakan tak rela hari berganti,
hitamkan awan dengan kelamnya,
berarak mengitar bersama angin

UKIRAN RESAH



cerita hidup dengan sehelai jiwa suci,
dari tinta air mata nestapa
dan peluh pengorbanan...

“AKU DAN KATA HATI KU”

......sebuah perenungan, mohon bimbingannya jika aku salah dalam menulis catatan ini.....

“AKU DAN KATA HATI KU”

Bertahun-tahun aku selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberikanku pasangan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Bahkan, aku memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini ku impikan.

SI KECIL DAN KIDUNG MALAMNYA......




tidurlah tidur bintang kecilku, rebahkan tubuh mungilmu dalam hamparan permadani malam, tutuplah kedua bola mata indahmu, dengarkan kidung orkestra malam mengalun penuh kesyahduan, lelaplah engkau dalam mimpi indahmu...

BENTANG BENCANA





kisah bumi haturkan selaksa rahasia,
dalam benang biru misteri alam,
kuasa-Nya adalah panutan sang bumi,
rahmat-Nya adalah berkah sang bumi...

Selasa, 26 April 2011

KISAH DI SEBUAH KEDAI DEPAN STASIUN





Malam ini,
kau tuangkan resah di telinga kananku,
di bawah langit hitam berbintang,
dalam hangatnya kopi sajian warung,
kau terus larutkan ceritamu
mengiring larutnya waktu ini.

Senin, 28 Maret 2011

"GRRRRRRRRRRR...!!!"


kalian adalah sekumpulan laknat
lebih baik ku sendiri
menyepi dalam duka bahagia
daripada berteman dengan sekawanan anjing
yang hanya mementingkan kebahagian sendiri

bedebah.....!!!

PINTAKU PADA TUHAN YANG MULIA






Ada harap disetiap pinta,
Ada niat disetiap maksud,
Ada tujuan disetiap arah,
Ada doa disetiap langkah

JANGAN LUPA TUK MENGINGAT KU




jantung ku takkan percaya
ketika kau telah meninggalkanku
aku terus berkata pada diri sendiri
bahwa itu benar..!

"SATU JIWA"

apakah kamu tahu nama ku..?
apakah kamu tahu siapa aku..?
apakah kamu pun merasakan hal yang sama sepertiku..?

Rabu, 26 Januari 2011

Jumat, 21 Januari 2011

Kisah Sekuntum Bunga



ini kisah sekuntum bunga
yang mekar berseri dibasuh sang hujan
semerbak wangi hamburkan keindahan
alirkan dimensi kesejukan sejati

ini kisah sekuntum bunga
yang mekar di atas kematian
tumbuh sendiri pada inang yang lapuk
diantara rimbun belantara ilalang

ini kisah sekuntum bunga
bermahkotakan kuning keemasan
walau mekar hanya sendiri
tetap tegar bersemi tebarkan keindahan

Selasa, 11 Januari 2011

"MELATI PUTH"



ada setangkai bunga
yang daunnya hijau
semerbak mewangi
terputih dari yang putih

ini kisah sekuntum bunga
kecil indah mewangi
berduri sekitar tubuhnya
sebagai pelindung diri

" SECANGKIR KOPI MALAM "




senja tergantikan malam
semakin larut semakin sepi
hanya kepulan asap rokok
tergambar di dinding kelam
menari bagaikan guratan resah yang terpatri


PADA SEBUAH AKHIR

 





telah lama rasa ini ada
sebuah kebosanan sejati
bertemankan ketakmampuan semu
ketika penat penuhi hati
dalam resah yang baluri kalbu

telah lama rasa ini datang
tapi tak pernah ku pedulikan 
karena ku berharap kebahagian
yang bertajuk ketentraman
tapi...
lacur...

kebosanan semakin memuncak
kejenuhan seakan meraja sesak
semakin ku tahan
semakin kuat melawan
dan...
pada akhirnya aku mengalah

rasa yang tak ku inginkan
telah menguasai seluruh nadi ku
sehingga ku terkapar pada waktu
menatap kosong layar-layar putih

pada dinding ini ku berkeluh
hujamkan semua perasaan
benamkan segala rindu sepih
ku kalungkan kenistaan hitam

maafkan aku duhai cakrawala
sementara ini ku takkan menyapa mu
karena ku kan pergi bersama Sang Sepi
menuju keheningan berselimut resah
diantara pelukan bidadari-bidadari pelangi

maafkan aku wahai kalam
ku hentikan karsa pada koma
karena ku tak sanggup tuk mencapai titik
ketika tangan-tangan ini lemah tak berdaya
pada sejuta narasi yang tak pernah selesai

kini...
ku kan pergi menuju awan kelam
bersembunyi bersama kesepian
yang bermahkotakan galau tak bernyawa
diantara taburan zambrud kejenuhan

pada sebuah akhir
sebuah cakrawala jiwa yang terkapar
bersama keresahan Sang Sepi

maaf.....

Sabtu, 01 Januari 2011

"Status Siang"

 
ketika langit bermuram,
seakan tak rela hari berganti,
hitamkan awan dengan kelamnya,
berarak mengitar bersama angin

derai-derai hujan yang mulai turun,
kibaskan siang pergantian tahun,
kurungkan hasrat bermain di luar,
berdiam di dalam kamar kecilku...

bertemankan kepulan asap rokok,
beradu dalam dawai secangkir kopi hangat,
ku lantunkan puisi kesenyapan,
yang mengalun tanpa arah...

di kejauhan mulai terdengar,
gema adzan yang berkumandang,
hentikan lamunku tuk berkarya,
tunaikan kewajiban menghadap Sang Khalik..

siang ini dibalik derai gerimis,
ku kalungkan sepi dalam rinai rindu,
entah pada siapa..
yang ku tahu ada kehampaan dihati ini

bertemankan kepulan asap rokok,
bersama secangkir kopi yang tlah dingin,
ku coba tuk untaikan kata kesendirian,
yang tergores resah di relung hati..

dan masih ku tatap cakrawala kegelisahan

SAJAK SEPI


telah berbatu jarak ku tempuh 
untuk mencari kebahagiaan
namun...
tak juga ku temukan rasa itu 
dalam diriku 

ku telah berlari 
melalui gunung dan lembah 
tapi tak ada tanda kebahagiaan 
yang hadir dalam diriku 

kemanakah ku harus mencari? 
bilakah ku temukan rasa itu?

sendiri,
ku rasakan hidup ini berwarna di dalam kesepian,
bagaikan sayur yang kurang garam,
ada yang hilang dalam warna kehidupanku.
waktu yang terus berjalan,
tapi hidup ini masih kosong dan tetap kosong,
tak bisa menentukan pilihan,
karena tak ada yang harus ditentukan.

hanya pada bait ku bertutur,
bercerita tentang kesendirian yang sepi,
bercengkrama pada tulisan sendiri,
tanpa ada tuntunan yang mengoyak sepi.

KESEPIAN DI AWAL TAHUN


ada tangis 
tak berujung bahagia
tersedak diam
dalam bara sepi

air mata
seperti tetes sendu
mengalir berarah
menuju ke bawah

ya...
tak terpikir
tak terkira
hidup ku
kini menuju ke bawah
dan terus ke bawah

pada sang sepi
ku tautkan sanjak ini
ketika malam
menuju puncaknya
di penghujung tahun

hari telah berganti
sinar awal tahun bercermin
menyiratkan berjuta ketidakpastian
ketika kesepian semakin hening
dalam diri yang berlinang kerinduan

ku hanya mampu
terus memandang cakrawala