Translate
Sabtu, 22 Oktober 2011
Senin, 22 Agustus 2011
"UNTUK KAKANDA TERCINTA"
in memoriam kakanda Panji Susila,
lahir di Karawang, 1 Juni 1967
wafat di Karawang, 8 Agustus 2011,
jam 09.15 WIB
====================
kakanda tercinta,
kini engkau telah tinggalkan kami,
memenuhi panggilan Illahi,
sunyi kami rasakan tanpa kehadiranmu lagi,
rasa rindu akanmu masih tersimpan di hati,
takkan pernah hilang...
Minggu, 07 Agustus 2011
“AKU DAN KATA HATI KU”
......sebuah perenungan, mohon bimbingannya jika aku salah dalam menulis catatan ini.....
“AKU DAN KATA HATI KU”
Bertahun-tahun aku selalu berdoa kepada Tuhan untuk memberikanku pasangan. Aku menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Bahkan, aku memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini ku impikan.
Selasa, 26 April 2011
Senin, 28 Maret 2011
Rabu, 26 Januari 2011
PENYAIR KESEPIAN: Kisah Sekuntum Bunga
PENYAIR KESEPIAN: Kisah Sekuntum Bunga: "ini kisah sekuntum bunga yang mekar berseri dibasuh sang hujan semerbak wangi hamburkan keindahan al..."
Jumat, 21 Januari 2011
Kisah Sekuntum Bunga
yang mekar berseri dibasuh sang hujan
semerbak wangi hamburkan keindahan
alirkan dimensi kesejukan sejati
ini kisah sekuntum bunga
yang mekar di atas kematian
tumbuh sendiri pada inang yang lapuk
diantara rimbun belantara ilalang
ini kisah sekuntum bunga
bermahkotakan kuning keemasan
walau mekar hanya sendiri
tetap tegar bersemi tebarkan keindahan
bermahkotakan kuning keemasan
walau mekar hanya sendiri
tetap tegar bersemi tebarkan keindahan
Selasa, 11 Januari 2011
PADA SEBUAH AKHIR
telah lama rasa ini ada
sebuah kebosanan sejati
bertemankan ketakmampuan semu
ketika penat penuhi hati
dalam resah yang baluri kalbu
telah lama rasa ini datang
tapi tak pernah ku pedulikan
karena ku berharap kebahagian
yang bertajuk ketentraman
tapi...
lacur...
kebosanan semakin memuncak
kejenuhan seakan meraja sesak
semakin ku tahan
semakin kuat melawan
dan...
pada akhirnya aku mengalah
rasa yang tak ku inginkan
telah menguasai seluruh nadi ku
sehingga ku terkapar pada waktu
menatap kosong layar-layar putih
pada dinding ini ku berkeluh
hujamkan semua perasaan
benamkan segala rindu sepih
ku kalungkan kenistaan hitam
maafkan aku duhai cakrawala
sementara ini ku takkan menyapa mu
karena ku kan pergi bersama Sang Sepi
menuju keheningan berselimut resah
diantara pelukan bidadari-bidadari pelangi
maafkan aku wahai kalam
ku hentikan karsa pada koma
karena ku tak sanggup tuk mencapai titik
ketika tangan-tangan ini lemah tak berdaya
pada sejuta narasi yang tak pernah selesai
kini...
ku kan pergi menuju awan kelam
bersembunyi bersama kesepian
yang bermahkotakan galau tak bernyawa
diantara taburan zambrud kejenuhan
pada sebuah akhir
sebuah cakrawala jiwa yang terkapar
bersama keresahan Sang Sepi
maaf.....
Sabtu, 01 Januari 2011
"Status Siang"
ketika langit bermuram,
seakan tak rela hari berganti,
hitamkan awan dengan kelamnya,
berarak mengitar bersama angin
derai-derai hujan yang mulai turun,
kibaskan siang pergantian tahun,
kurungkan hasrat bermain di luar,
berdiam di dalam kamar kecilku...
kurungkan hasrat bermain di luar,
berdiam di dalam kamar kecilku...
bertemankan kepulan asap rokok,
beradu dalam dawai secangkir kopi hangat,
ku lantunkan puisi kesenyapan,
yang mengalun tanpa arah...
beradu dalam dawai secangkir kopi hangat,
ku lantunkan puisi kesenyapan,
yang mengalun tanpa arah...
di kejauhan mulai terdengar,
gema adzan yang berkumandang,
hentikan lamunku tuk berkarya,
tunaikan kewajiban menghadap Sang Khalik..
siang ini dibalik derai gerimis,
ku kalungkan sepi dalam rinai rindu,
entah pada siapa..
yang ku tahu ada kehampaan dihati ini
bertemankan kepulan asap rokok,
bersama secangkir kopi yang tlah dingin,
ku coba tuk untaikan kata kesendirian,
yang tergores resah di relung hati..
bersama secangkir kopi yang tlah dingin,
ku coba tuk untaikan kata kesendirian,
yang tergores resah di relung hati..
dan masih ku tatap cakrawala kegelisahan
SAJAK SEPI
telah berbatu jarak ku tempuh
untuk mencari kebahagiaan
namun...
namun...
tak juga ku temukan rasa itu
dalam diriku
ku telah berlari
melalui gunung dan lembah
tapi tak ada tanda kebahagiaan
yang hadir dalam diriku
kemanakah ku harus me ncari?
bilakah ku temukan rasa itu?
sendiri,
ku rasakan hidup ini berwarna di dalam kesepian,
bagaikan sayur yang kurang garam,
ada yang hilang dalam warna kehidupanku.
ku rasakan hidup ini berwarna di dalam kesepian,
bagaikan sayur yang kurang garam,
ada yang hilang dalam warna kehidupanku.
waktu yang terus berjalan,
tapi hidup ini masih kosong dan tetap kosong,
tak bisa menentukan pilihan,
karena tak ada yang harus ditentukan.
hanya pada bait ku bertutur,
bercerita tentang kesendirian yang sepi,
bercengkrama pada tulisan sendiri,
tanpa ada tuntunan yang mengoyak sepi.
tapi hidup ini masih kosong dan tetap kosong,
tak bisa menentukan pilihan,
karena tak ada yang harus ditentukan.
hanya pada bait ku bertutur,
bercerita tentang kesendirian yang sepi,
bercengkrama pada tulisan sendiri,
tanpa ada tuntunan yang mengoyak sepi.
KESEPIAN DI AWAL TAHUN
ada tangis
tak berujung bahagia
tersedak diam
dalam bara sepi
air mata
seperti tetes sendu
mengalir berarah
menuju ke bawah
ya...
tak terpikir
tak terkira
hidup ku
kini menuju ke bawah
dan terus ke bawah
pada sang sepi
ku tautkan sanjak ini
ketika malam
menuju puncaknya
di penghujung tahun
hari telah berganti
sinar awal tahun bercermin
menyiratkan berjuta ketidakpastian
ketika kesepian semakin hening
dalam diri yang berlinang kerinduan
ku hanya mampu
terus memandang cakrawala
ku hanya mampu
terus memandang cakrawala
Langganan:
Postingan (Atom)