aku terus saja labil,
aku tak lagi bisa hidup,
apa yang aku punya selalu hancur,
apa yang aku miliki selalu hilang,
tak ada yang peduli,
semua menjadi berantakan,
selalu...
sejak kita berpisah tanpa kata-kata,
dada ku selalu membara,
hati perih senantiasa ku alami,
tak ada yang dapat ku puja...
ya, kecuali mengharap engkau datang kembali
membangun cinta yang telah engkau serahkan
sejak kita berpisah,
aku hancur sehancur-hancurnya,
aku menjelma menjadi pribadi yang resah,
gundah karena kehilanganmu,
dan karena pengkhianatanmu…
betapa hebat akibat hancurnya cinta kita,
berbuah derita yang berkepanjangan...
hidupku telah terserak kepada tanah merah,
sejak engkau tinggalkan aku,
aku hidup dalam kegamangan tanpa makna,
hancur berkepingkeping...
sementara engkau,
terus mengembara mencari pelabuhan hati yang engkau inginkan,
engkau berlari dari satu hati ke hati yang lain,
ketika aku terpuruk dalam kubangan derita,
dengan kisah tragis yang melingkupi hidupku...
karawang, 31 Oktober 2010 jam 18:54
karawang, 31 Oktober 2010 jam 18:54
Tidak ada komentar:
Posting Komentar