kadang ku takut kesendirian ini, namun kadang ku menikmati kesendirian ini, egoku senantiasa terbang menempuh waktu, kepakkepak keakuan meraja absolut, tak terganggu tangisan malam yang pilu, tak terjamah dentingan buana mengoyak dinding kalbu, hanya ada aku dan sepiku, dalam dekapan kesendirian majemuk...
waktu terus berjalan mengikuti detakdetak detik berputar, malampun merambah pelan menuju puncaknya, dan aku masih terpaku menatap lembaranlembaran jiwa yang kosong, merapat pada dinding bisu dalam kelam menapak, menuju jenuh kesendirian yang entah kapan berakhir...
sayapsayap malam mulai mencekam dalam hembusan angin yang menusuk raga, ketika tangantangan ini menyapa ruang kosong, dan jemarijemari ini meliukliuk menerpa pusaran angin malam, diantara gemuruh hati dalam genangan jiwa yang rapuh, nadinadipun berdenyut seirama roman darah keabadian...
mungkinkah ada waktuku tuk menempuh kebersamaan, meniti buaian kasih dalam kehidupan cinta nan suci, ataukah waktuku kan terus dibalut kesendirian semesta, ku hanya ingin menyapa waktuku, diantara ragu yang mengoyak nalar mencabik nurani, semua diam seiring simphoni malam yang sunyi senyap...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar