siratkan rona keemasan tertahan,
sang mentari hadirkan kemerahan,
lembayung mulai menghilang di ufuk perindu,
ku lihat senja dipelupuk mata itu,
tapi mata itu berhias air mata mengalir sendu,
kelamkan keindahan senja berlalu
senja telah tergantikan malam,
lembayung hantarkan mentari keperaduan,
dan wajah itupun semakin kelam,
hanya tampak pucat dalam kesedihan
ketika lelah mengguncang raga,
penat duka semakin menggila,
kerinduan menikam dibalik luka,
akankah bahagia datang menjemput dunia
tak tampak lagi senja dimatanya,
tak ada senyum memikat dibibirnya,
balutan nestapa menyinari rautnya,
kesedihan membiru dalam deritanya
untaian ini berakhir sedih,
pada rindu yang semakin merintih,
pada derita yang semakin pedih,
hanya dendang keputusasaan terdengar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar