" MONOLOG "
aku terpaku
tak merayu
hanya mengaku
pada wajah sayu
aku terdiam
tak meradang
hanya kalam
menuju pandang
aku ada
bukan semu
walau hanya nada
tetap ku jamu
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
" EPILOG "
tak merayu
hanya mengaku
pada wajah sayu
aku terdiam
tak meradang
hanya kalam
menuju pandang
aku ada
bukan semu
walau hanya nada
tetap ku jamu
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
" EPILOG "
katakata terukir menawan
membuai nurani melambungkan asa
terpatri dalam kalbu
menegaskan harap sang penyair
mulut terkatup tapi pena meraja
alur cerita mengalir lurus
menyapu sgala aral menghadang
kebuntuan sirna...
terbanglah terbang duhai angan
balut nada dalam irama
mengawang bersama angin
menuju puncak rangkaian kata
karya terbentuk..
sanjak tercipta...
penyair terduduk dalam pikiran majemuk
lelah...
dan pena pun tak menari lagi
membuai nurani melambungkan asa
terpatri dalam kalbu
menegaskan harap sang penyair
mulut terkatup tapi pena meraja
alur cerita mengalir lurus
menyapu sgala aral menghadang
kebuntuan sirna...
terbanglah terbang duhai angan
balut nada dalam irama
mengawang bersama angin
menuju puncak rangkaian kata
karya terbentuk..
sanjak tercipta...
penyair terduduk dalam pikiran majemuk
lelah...
dan pena pun tak menari lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar