Translate
Rabu, 22 Desember 2010
Rabu, 15 Desember 2010
"Tersendiri"
ketika ku sendiri,
ku rasakan hidup ini berwarna di dalam kesepian,
bagaikan sayur yang kurang garam,
ada yang hilang dalam warna kehidupanku.
ku rasakan hidup ini berwarna di dalam kesepian,
bagaikan sayur yang kurang garam,
ada yang hilang dalam warna kehidupanku.
waktu yang terus berjalan,
tapi hidup ini masih kosong dan tetap kosong,
tak bisa menentukan pilihan,
karena tak ada yang harus ditentukan.
hanya pada bait ku bertutur,
bercerita tentang kesendirian yang sepi,
bercengkrama pada tulisan sendiri,
tanpa ada tuntunan yang mengoyak sepi.
tapi hidup ini masih kosong dan tetap kosong,
tak bisa menentukan pilihan,
karena tak ada yang harus ditentukan.
hanya pada bait ku bertutur,
bercerita tentang kesendirian yang sepi,
bercengkrama pada tulisan sendiri,
tanpa ada tuntunan yang mengoyak sepi.
Senin, 22 November 2010
Yang Terbaring di Penghujung Malam
saat-saat ku terbaring berselimut gelisah, ketika raga tak kuasa tuk berkehendak, sekujur tubuh terasa luluh lantak ditikam karunia-MU, ku hanya tergolek lemah berharap kuasa-MU, bangunkan aku menuju mimbar keagungan-MU.....
ketika alunan ayat-ayat suci berkumandang menjelang subuh, ku rebahkan diri ini ke haribaan-MU yaa Rabb, bimbinglah hamba di jalan yang ENGKAU ridhoi, bangkitkan tubuh sakit ini dalam pelukan kesembuhan, karena kuasa-MU adalah mutlak....
gema adzan sudah terdengar, subuh ini terasa dingin di tubuh yang tersiksa, tapi ku yakin kasih-MU adalah penawarnya, ku berusaha tegar menghadapi cobaan karunia-MU yaa Rabb, karena mentari sebentar lagi bersinar.....
dinginnya air wudlu semoga menjadi penyejuk panas tubuh ini, hangatnya sajadah ini semoga menjadi penghangat suhu ragaku ini, sujudku pada-MU sebagai hamba yang selalu mengagungkan kebesaran-MU, dan puja-puji tercurah pada-MU teriring doa yang terhampar, sembuhkan raga ini dalam balutan kasih sayang-MU....
arghhh..., kembali ku rebahkan tubuh ini diantara permadani ketulusan, bertemankan sepi yang mengharu biru, berselimut resah kalbu meniti asa, berharap mentari hangatkan tubuh yang mulai lemah...
ketika alunan ayat-ayat suci berkumandang menjelang subuh, ku rebahkan diri ini ke haribaan-MU yaa Rabb, bimbinglah hamba di jalan yang ENGKAU ridhoi, bangkitkan tubuh sakit ini dalam pelukan kesembuhan, karena kuasa-MU adalah mutlak....
gema adzan sudah terdengar, subuh ini terasa dingin di tubuh yang tersiksa, tapi ku yakin kasih-MU adalah penawarnya, ku berusaha tegar menghadapi cobaan karunia-MU yaa Rabb, karena mentari sebentar lagi bersinar.....
dinginnya air wudlu semoga menjadi penyejuk panas tubuh ini, hangatnya sajadah ini semoga menjadi penghangat suhu ragaku ini, sujudku pada-MU sebagai hamba yang selalu mengagungkan kebesaran-MU, dan puja-puji tercurah pada-MU teriring doa yang terhampar, sembuhkan raga ini dalam balutan kasih sayang-MU....
arghhh..., kembali ku rebahkan tubuh ini diantara permadani ketulusan, bertemankan sepi yang mengharu biru, berselimut resah kalbu meniti asa, berharap mentari hangatkan tubuh yang mulai lemah...
Kamis, 18 November 2010
Selasa, 16 November 2010
Minggu, 14 November 2010
Rabu, 10 November 2010
DENDANG KEMATIAN
oleh Aden Agus Addu Santosa pada 05 Oktober 2010 jam 21:54
ku ingin dendangkan lagu KEMATIAN, ketika kebenaran telah mati, ketika kejujuran rapuh dalam kebencian, yang salah jadi benar, yang benar jadi salah.
Selasa, 09 November 2010
"CLOSE 2 U"
( the carpenters )
Why do birds suddenly appear
Everytime you are near?
Just like me, they long to be
Close to you...
Why do birds suddenly appear
Everytime you are near?
Just like me, they long to be
Close to you...
Senin, 08 November 2010
"JIKA" (sebuah perenungan)
jika kamu memberi pengharapan kepada seseorang,
sehingga ia mulai menyayangimu,
hendaklah kamu menjaga hatinya,
janganlah kamu meninggalkannya begitu saja,
karena ia akan terluka oleh kenangan bersamamu,
dan mungkin tidak dapat melupakan segalanya selagi dia selalu mengingat....
Minggu, 07 November 2010
"SENEN PAGI DI INDONESIA RAYA"
senen pagi,
ku lihat di sana...,
anak-anak berseragam putih merah,
sebagian sudah kumal,
bertelanjang kaki tanpa alas apapun,
hikmad dendangkan lagu INDONESIA RAYA,
dengan tangan terangkat,
menghormat pada SANG MERAH PUTIH yang berkibar......
menghormat pada SANG MERAH PUTIH yang berkibar......
Sabtu, 06 November 2010
" KETIKA SANG MAUT MENJELANG "
apabila Allah memanggilku...,
ambilah aku dalam keadaan Khusnul Khotimah,
dan sempatkanlah aku mengucapkan kalimat...
" LA ILAHA ILLALLAH "..
".........."
oleh Aden Agus Addu Santosa pada 08 Oktober 2010 jam 1:09
sembilu membiru,
pada saat kelam meratu
hati pilu,
terkubur lara meribu
bungkam jiwa,
menusuk sukma
merajam nurani,
tikam hati
ketika suka,
dia duka...
ketika sapa,
dia lupa...
matanya merah,
hatinya gerah
adat menguat,
pikir laknat
duka hati,
lara jiwa,
hilang...
musnah...
ku ingin MATI...!!!
Rabu, 03 November 2010
catatan ini ku tulis saat rinduku semakin kuat menerpa pada sosok BAPAK dan EMAK yang telah meninggalkan ku tuk selamanya saat ku beranjak dewasa....
“RINDU KU PADA MU”
Bapak dan Emak tercinta,
terimakasih ku haturkan dalam pujapuji selaksa doa,
tuk harihari yang pernah kita lalui bersama,
tuk setiap lantun petuah dan nasehatmu,
tuk setiap jejak harmoni kasih sayangmu,
Bapak dan Emak terkasih,
lautan rindu sering menerpa dinding kalbu ku,
teringat saat indah-indah yang penuh kasih sayang,
malam.., kau temani aku belajar sebelum ku beranjak tidur,
pagi.., kau bangunkan aku dengan belaian sayang,
siang.., kau hidangkan makanan lezat setelah ku pulang sekolah,
sore.., kau ingatkan ku tuk tetap pergi mengaji
Bapak dan Emak tersayang,
kasih sayangmu tak pernah habis sampai ku dewasa,
sungguh, tiada kata-kata maupun ungkapan kalimat
yang sanggup terangkai menggantikan kasih murnimu
Terkirim doa untukmu Bapak dan Emak,
ku kan selalu mengasihi dan merindukanmu,
dalam hamparan doa-doa yang ku haturkan keharibaanmu
-----------------------------------------------------------
"UNTUKMU (EMAK) IBU"
ketika ku ketuk dindingdinding kalbu,
ku datang keberanda hatimu ibu...
ketika bayangbayang dosa menderu,
ku ingin ampunanmu ibu...
maafkan anakmu yang tak berbakti ini ibu,
maafkan anakmu yang tak bisa membahagianmu,
ampuni anakmu dalam segala salah dan dosaku...
dalam sujudku pada Sang Maha...
ku haturkan jutaan doa padamu ibu,
selaksa perihpedih akan ketakmampuanku,
dalam sujudku pada Sang Kuasa...
dalam lantunan doadoa yang ku panjatkan,
hamparan pinta kan kebahagian dan kedamaian,
untukmu ibu pujaan hati nan suci,
untukmu ibu dambaan kalbu sejati
duhai Sang Agung...
lindungi bundaku yang telah menjadi milik-Mu,
damaikan peraduannya dengan berkah-Mu,
karena disini.., ku hanya mampu hantarkan doadoa untukmu ibu,
dalam ketulusan genangan airmata merindu
------------(wafat di Karawang, 15 Maret 1995)
"BAPAK"
ketika ku ingat tentangmu,
ada airmata yang jatuh menetes
ada kekosongan yang melanda
ada sejumput doa diantara beribu harap
ketika ku ingat akanmu,
hati gundah gulana mengenangnya
teringat dosadosa padamu
teringat helaan penolakan akan titahmu
andaikan kau masih disampingku,
ku ingin bahagiakan hidupmu
ku ingin rajutkan bhaktiku padamu
dalam taman kebahagian hidupku
namun....,
hanyalah doadoa yang dapat kuhaturkan
dalam hamparan kasih penuh rindu
Bapak...,
ampuni anakmu yang lupa padamu
yang selalu mengeluh atas perintahmu
yang marah akan keinginankeinginanmu
yang tak sempat membahagiakanmu
Ya Rabb...
pintaku pada-Mu Yang Maha Mulia
hapuskan semua dosadosa bapak
jauhkanalah beliau dari siksa kubur dan siksa neraka jahanam
jadikanlah beliau ahli surga-Mu, amin...
-----------(wafat di Karawang, 13 Oktober 1998)
"DO'A"
PINTAKU PADA TUHAN MULIA
oleh Aden Agus Addu Santosa pada 13 Desember 2009 jam 22:39
Ada harap disetiap pinta,
Ada niat disetiap maksud,
Ada tujuan disetiap arah,
Ada doa disetiap langkah
Ya Rab...
jadikanlah doa dan pinta menjadi nyata,
jadikanlah maksud dan tujuan menjadi mulia,
jadikanlah aral dan cobaan sebagai ujian yang indah,
dan jadikanlah semuanya sebagai penambah keimanan
dan ketakwaan
Ya Rab...
firman-Mu adalah peganganku,
titah-Mu adalah tujuanku,
lapangkanlah jalan dan langkahku,
tuntunlah aku ke jalan-Mu,
jalan yang KAU ridhoi,
jalan yang KAU rahmati
Pintaku pada Tuhan Yang Maha Mulia,
jadikanlah tidurku kenikmatan,
jadikanlah bangunku anugerah,
jadikanlah hidupku keberkahan
Maha Suci Engkau Ya Allah...
atas segala doa dan pintaku
Ada niat disetiap maksud,
Ada tujuan disetiap arah,
Ada doa disetiap langkah
Ya Rab...
jadikanlah doa dan pinta menjadi nyata,
jadikanlah maksud dan tujuan menjadi mulia,
jadikanlah aral dan cobaan sebagai ujian yang indah,
dan jadikanlah semuanya sebagai penambah keimanan
dan ketakwaan
Ya Rab...
firman-Mu adalah peganganku,
titah-Mu adalah tujuanku,
lapangkanlah jalan dan langkahku,
tuntunlah aku ke jalan-Mu,
jalan yang KAU ridhoi,
jalan yang KAU rahmati
Pintaku pada Tuhan Yang Maha Mulia,
jadikanlah tidurku kenikmatan,
jadikanlah bangunku anugerah,
jadikanlah hidupku keberkahan
Maha Suci Engkau Ya Allah...
atas segala doa dan pintaku
SEPENGGAL DOA UNTUK GENERASIKU
oleh Aden Agus Addu Santosa pada 11 Desember 2009 jam 16:45
Ya Rab...
bimbinglah generasi mudaku..
dengan ilmu yang bermanfaat,
dengan amal soleh dan ketakwaan,
dengan kepatuhan akan norma-norma agama, bangsa dan negara,
dan dengan budi pekerti yang kritis tapi santun..
Ya Rab...
jadikanlah iman itu indah dihati mereka,
jadikanlah mereka membenci kekufuran, kefasikan,
dan kemunapikan
Ya Rab...
tanamkan sunnah didalam hati mereka,
dan jadikanlah sunnah itu indah dihati mereka,
dan jauhkanlah mereka dari bid'ah
Ya Rab...
sesungguhnya Engkau Maha Mendengar..
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa..
terimalah doa hamba-Mu..
Amin Ya Rabbal Alamin
bimbinglah generasi mudaku..
dengan ilmu yang bermanfaat,
dengan amal soleh dan ketakwaan,
dengan kepatuhan akan norma-norma agama, bangsa dan negara,
dan dengan budi pekerti yang kritis tapi santun..
Ya Rab...
jadikanlah iman itu indah dihati mereka,
jadikanlah mereka membenci kekufuran, kefasikan,
dan kemunapikan
Ya Rab...
tanamkan sunnah didalam hati mereka,
dan jadikanlah sunnah itu indah dihati mereka,
dan jauhkanlah mereka dari bid'ah
Ya Rab...
sesungguhnya Engkau Maha Mendengar..
sesungguhnya Engkau Maha Kuasa..
terimalah doa hamba-Mu..
Amin Ya Rabbal Alamin
"Penyair Kesepian"
penyair kesepian hempaskan penat di penantian,
cuba kalungkan asa yang semakin suram,
dalam benak hanya ada tautan-tautan tak pasti.....
entahlah....
ketidakpastian semakin jelas bercengkrama,
ketika cita sudah mati dalam buaian asa,
hanya ada buih-buih keikhlasan semesta...
ketidakpastian semakin jelas bercengkrama,
ketika cita sudah mati dalam buaian asa,
hanya ada buih-buih keikhlasan semesta...
semakin samar semakin jauh,
lalu lama-lama menghilang dibalik keluh,
petaka pasti cuba hentikan sang sepuh,
bersama derita yang tak pernah jauh...
lalu lama-lama menghilang dibalik keluh,
petaka pasti cuba hentikan sang sepuh,
bersama derita yang tak pernah jauh...
yahhh....
kepastian itu semakin jauh dari pelukan,
hentakan debu kegalauan semakin menekan,
dan kidung kepasrahanpun bergema berpelukan...
kepastian itu semakin jauh dari pelukan,
hentakan debu kegalauan semakin menekan,
dan kidung kepasrahanpun bergema berpelukan...
sang sepi ukirkan kemurkaan,
menghalau bahagia undang kesedihan,
pada bulir-bulir air mata kebencian,
hadirkan dendam pada ketamakan....
menghalau bahagia undang kesedihan,
pada bulir-bulir air mata kebencian,
hadirkan dendam pada ketamakan....
Minggu, 31 Oktober 2010
" PENANTIAN "
lama sudah ku tak datang,
semoga lagu cinta tetap berdentang,
hadirkan sejumput rindu mendatang,
di garis senyum yang tlah menghilang,
tergerus luka hati rintihan malang...
lama sudah ku tak berkunjung,
mencumbumu dalam waktu tak berujung,
manjakanmu dalam buaian sanjung,
dan kini hanya ada rindu melambung...
lama sudah kita tak bicara,
merajut kasih pada cerita cinta,
nyalakan rindu yang terus membara,
gelorakan hasrat selaksa pinta,
bercengkrama dalam alun kasih kembara,
namun kini hanya ada derita,
pada kesepian dan kehampaan semesta...
" HAMPA "
puisi ini kosong
tak bermakna...
tak bercerita...
puisi ini kosong
tak bertanya...
tak menjawab...
puisi ini kosong
tak berkaca...
tak berbingkai...
puisi ini kosong
hanyalah untaian katakata
dalam tulisan asa yang hampa
masih koma,
belum titik...
ketika dinding lelah bicara,
hanya ada beranda kosong,
tanpa penghuni...
ketika akal terdiam sesaat,
dan tanganpun berhenti menulis,
pada kertas putih bersih...
apakah tetap koma..?
ataukah kan menjadi titik..?
entah...?
Langganan:
Postingan (Atom)